Rabu, 08 Juni 2011

Air Mata Di Surga

Menma wa daijobu, mama--

Tiap kali melihat Menma menangis di tiap episode, aku terus teringat lagu Eric Clapton yang tersohor ini. Wajahnya yang selalu berusaha untuk mengingatkan Jintan dan rasa inginnya untuk menampakkan dirinya di depan orang yang ia sayangi tentunya tidak akan terlupakan, apalagi kalau teman-teman punya seseorang yang sangat disayangi dan tidak bisa dilupakan.


Sebuah renungan dari Our Daily Bread mengingatkan betapa perasaan duniawi menguasai manusia jika ia kehilangan sesuatu yang sangat tidak ingin ia lepas. Seorang bapak mengungkapkan rasa sedihnya ketika anaknya yang masih kecil ditinggal pergi di rumah untuk menonton baseball karena sedang sakit. Meski pertandingan baseballnya seru, mereka tidak bisa menikmati karena terus mengingat anaknya. Kini anaknya sudah tiada karena kecelakaan, dan dia pun berujar “meski banyak hal yang bisa membahagiakan, tidak ada yang bisa menghibur kami ketika kami mengingat kursi kecil yang biasa ia pakai, meski kami menangis kepada Tuhan, anak kami tidak akan kembali lagi”.

Kalau dipikir-pikir, reaksi keluarga dan teman-teman Menma di Ano Hana wajar. Meski mereka melalui kehidupan biasa-biasa saja, tapi rasa rindu mereka yang belum terselesaikan kepada Menma tetap akan muncul. Meski mereka berteriak ke Jintan yang tidak bisa menunjukkan Menma yang menampakkan diri kepadanya, Menma tidak kunjung menampakkan dirinya dan menyelesaikan permasalahannya itu. Kebahagiaan itu tidak akan kembali lagi persis.

Tuhan memiliki waktu seperti pencuri, tidak bisa diduga. Tentunya kita harus siap dengan segala keadaan. Meski orang yang kita sayangi pergi begitu saja, kita tidak bisa mengatakan bahwa dia harus kembali atau memutar waktu lagi. Yang kita bisa lakukan hanyalah merelakan kepergian mereka meski berat. Kebahagiaan sesungguhnya adalah ketika kita bisa bersama-sama lagi dengan mereka di sana.

Karena itu, jangan sedih jika kamu kehilangan sesuatu yang sangat kamu sayangi dan kamu jaga. Percaya bahwa air mata itu tidak akan sia-sia jika kita bertemu lagi dengan mereka suatu saat nanti.

Just like Menma, keep smiling and believing, even you’re crying.

2 komentar:

  1. MENMAAAAAAA!!!!!

    Edan, mau nangis baca artikel ini, teringat adegan pamungkas di Ano Hana yg bikin gua "mewek"...huaaaaa

    MITSUKETTAAAAAAA!!!!!!!

    BalasHapus